DINAMIKA PENDIDIKAN
Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan
tentang implementasi kurikulum diantaranya sebagai berikut:
·
Pasal 1
Implementasi kurikulum 2013 pada sekolah
dasar/ madrasah ibtidaiyah (SD/MI), sekolah menengah pertama/madrasah
tsanawiyah (SMP/MTs), sekolah menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA), dan
sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan (SMK/MAK) dilakukan secara
bertahap mulai tahun pelajaran 2013/2014.
·
Pasal 2
Implementasi kurikulum pada SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA, dan SMK/MAK menggunakan pedoman implementasi kurikulum yang mencangkup:
a)
Pedoman
penyusunan dan pengelolaan KTSP.
b)
Pedoman
pengembangan muatan lokal.
c)
Pedoman
kegiatan ekstrakurikuler
d)
Pedoman
umum pembelajaran, dan
e)
Pedoman
evaluasi kurikulum
Implementasi kurikulum adalah usaha bersama
antara Pemerintah dengan pemerintah daerah propinsi dan pemerintah daerah
kabupaten/kota.
1.
Pemerintah
bertanggung jawab dalam mempersiapkan guru dan kepala sekolah untuk
melaksanakan kurikulum.
2.
Pemerintah
bertanggungjawab dalam melakukan evaluasi pelaksanaan kurikulum secara
nasional.
3.
Pemerintah
propinsi bertanggungjawab dalam melakukan supervisi dan evaluasi terhadap
pelaksanaan kurikulum di propinsi terkait.
4.
Pemerintah
kabupaten/kota bertanggungjawab dalam memberikan bantuan profesional kepada
guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan kurikulum di kabupaten/kota terkait.
Dalam kurikulum 2013, guru dituntut untuk
secara profesional merancang pembelajaran afektif dan bermakna,
mengorganisasikan pembelajaran, memilih pendekatan pembelajaran yang tepat,
menentukan prosedur pembelajaran dan pembentukan kompetensi secara efektif,
serta menetapkan kriteria keberhasilan. Berkaitan dengan hal tersebut akan
dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:
1.
Merancang
pembelajaran secar efektif dan bermakna.
Implementasi kurikulum 2013 merupakan
aktualisasi kurikulum, dalam pembelajaran dan pembentukan kompetensi serta
karakter peserta didik. Hal tersebut menuntut keaktifan guru dalam menciptakan
dan menumbuhkan berbagai kegiatan sesuai dengan rencana yang telah
diprogramkan.
Guru harus menyadari bahwa pembelajaran memiliki sifat yang sangat
kompleks karena melibatkan aspek pedagigis, psikologi, dan didaktis
secara bersamaan.
2.
Mengorganisasikan
pembelajaran.
Implementasi kurikulum 2013 menuntut guru
untuk mrngorganisasikan pembelajaran secara efektif. Sedikitnya terdapat lima
hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan pengorgsnisasian pembelajaran
dalam implementasi kurikulum 2013, yaitu pelaksanaan pembelajaran, pengadaan
dan pembinaan tenaga ahli, pendayagunaan tenaga ahli dan sumber daya
masyarakat, serta pengembangan dan penataan kebijakan.
3.
Memilih
dan menentukan pendekatan pembelajaran.
Implementasi kurikulum 2013 berbasis
kompetensi dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan.
Pendekatan tersebut antara lain pembelajaran kontekstual(contextual teaching
and learing), bermain peran, pembelajaran partisipatif (participative teaching
and learning), belajar tuntas (mastery learning), dan pembelajaran
konstruktivisme (constructivism teaching and learning).
4.
Melaksanakan
pembelajaran, pembentukan kompetensi, dan karakter.
Pembelajaran dalam menyukseskan implementasi
kurikulum 2013 merupakan keseluruhan proses belajar, pembentukan kompetensi dan
karakter peserta didik yang direncanakan. Untuk kepentingan tersebut maka
kompetensi inti, kompetensi dasar, materi standart, indikator hasil belajar,
dan waktu yang harus ditetapkan sesuai dengan kepentingan pembelajaran sehinga
peserta didik diharapkan memperoleh kesempatan dan pengalaman belajar yang
optmal.dalam hal ini, pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi
antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku
kearah yang lebih baik. Pada umumnya kegiatan pembelajaran mencangkup kegiatan
awal atau pembukaan, kegiatan inti atau pembentukan kompetensi dan karakter,
serta kegiatan akhir atau penutup.
Implementasi yang efektif merupakan hasil
dari interaksi antara strategi implementasi, struktur kurikulum, tujuan
pendidikan, dan kepemimpinan kepala sekolah. Oleh karena itu, setiap
implementasi yang diadakan di sekolah dasar harus seiring sejalan dan sesuai
dengan apa yang ada didalam struktur hingga tujuan dari sebuah pendidikan itu
sendiri.
Penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya hingga menjadi
kurikulum 2013 sangatlah spesifik yakni :
1. KBK
2004 dan KTSP 2006 lebih menekankan pada standar kompetensi lulusan diturunkan
dari standar isi,sedangkan Kurikulum 2013 menekankan standar kompetensi lulusan
diturunkan dari kebutuhan
2.
KBK
2004 dan KTSP 2006 menjelaskan Standar isi dirumuskan berdasarkan tujuan mata
pelajaran yang dirinci menjadi standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran, sedangkan Kurikulum 2013 standar isi diturunkan dari kompetensi
lulusan melalui kompetensi inti yang bebas pelajaran.
3.
KBK
2004 dan KTSP 2006 pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk
keterampilan , dan pembentuk pengetahuan. Sedangkan Kurikulum 2013 semua mata
pelajaran harus berkontribusi terhadap
pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
4.
KBK
2004 dan KTSP 2006 menjelaskan kompetensi diturunkan dari mata pelajaran,
sedangkan Kurikulum 2013 mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang iingin
dicapai.
5.
KBK
2004 dan KTSP 2006 mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti
sekumpulan mata pelajaran terpisah, sedangkan Kurikulum 2013 mata pelajaran
diikat oleh kompetensi inti.
1.
Kelebihan Kurikulum 2013
a)
Kurikulum 2013 menggunakan
pendekatan yang bersifat alamiah (kontekstual) karena berfokus dan bermuara
pada hakekat peserta didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai
dengan kompetensinya masing-masing. Dalam hal ini peserta didik merupakan
subjek belajar dan proses belajar berlangsung secara alamiah dalam bentuk
bekerja dan mengalami berdasarkan kompetensi tertentu, bukan transfer
pengetahuan.
b)
Kurikulum 2013 yang
berbasis karakter dan kompetensi boleh jadi mendasari pengembangan
kemampuan-kemampuan lain. Penguasaan pengetahuan dan keahlian tertentu dalam
suatu pekerjaan, kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari,
serta pengembangan aspek-aspek kepribadian dapat dilakukan secara optimal
berdasarkan standar kompetensi tertentu.
c)
Ada bidang-bidang studi
atau mata pelajaran tertentu yang dalam pengembangannya lebih cepat menggunakan
pendekatan kompetensi, terutama yang berkaitan dengan keterampilan.
d) Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain
kreatif dan inovatif, pendidikan karakter juga penting yang nantinya
terintegrasi menjadi satu. Misalnya, pendidikan budi pekerti luhur dan karakter
harus diintegrasikan kesemua program studi.
e)
Asumsi dari kurikulum
2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau kota. Seringkali anak di
desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk memaksimalkan potensi mereka.
f)
Kesiapan terletak pada
guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya melalui
pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan kecakapan
profesionalisme secara terus menerus.
2.
Kelemahan Kurikulum 2013
a)
Pemerintah seolah
melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama dalam kurikulum 2013.
Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan kurikulum
2013.
b)
Tidak ada
keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum
2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN) masih
diberlakukan.
c)
Pengintegrasian mata
pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang
pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu pelajaran-pelajaran tersebut
berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar